My big project for this month. Selain big project, ini adalah proyek super nekat (bonek...bonek) hihihihi. Yeaaay.....it's my first tumpeng. Sebelumnya gak pernah kebayang sama sekali bakal bisa bikin tumpeng sendiri, tapi....selalu ada yang pertama kan ^^
Yang ada di pikiran banyak orang termasuk aku, bikin tumpeng itu super ribet dan repot. Dan memang setelah aku mengalaminya, hal itu benar adanya. Tapi walaupun ribet dan repot bukan berarti kita tidak bisa belajar untuk membuatnya kan. Teringat aja akan tulisan Bu Fatmah, kalau bikin tumpeng itu mudah, asalkan kita bisa mempersiapkan diri dengan baik. Hmmmm....apa yang Bu Fatmah katakan itu benar-benar jadi support buat aku. Terima kasih ya bu, atas segala inspirasi dan sharingnya.
Bagi orang Jawa, tumpeng sarat dengan makna. Sejak dahulu tumpeng biasanya disajikan dalam acara-acara penting misalnya berbagai acara selamatan. Pada perkembangannya tumpeng kini banyak disajikan juga untuk acara ulang tahun, acara selamatan nujuh bulanan, acara perkawinan bahkan acara selamatan pindah kantor atau rumah. Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut memiliki makna tersendiri yaitu bahwa seharusnya manusia semakin hari semakin menyatu dengan Sang Pencipta baik jiwa dan raganya. Sebenarnya tidak ada lauk pauk yang baku sebagai pelengkap nasi tumpeng, tapi biasanya memang ada beberapa lauk yang khas misalnya perkedel, ayam ingkung, urap-urap dan juga telur. Pada perkembangannya, isian tumpeng semakin luas dan disesuaikan dengan selera. Untuk nasinya biasanya memang memakai nasi kuning, ada juga yang memakai nasi uduk bahkan nasi putih biasa.
Dan.....ini lah hasil jadinya. Masih jauuuh dari kata sempurna dan masih perlu perbaikan di sana sini. Banyak sekali pelajaran yang kudapat setelah belajar membuat tumpeng ini. Setidaknya kalau yang akan datang ada kesempatan untuk membuat tumpeng lagi, harus lebih memanage waktu dan tenaga dengan lebih baik lagi.
Back to my tumpeng yaaa. Jadinya tumpeng ini kupersiapkan selama 2 hari. Sehari sebelum hari H, pagi-pagi setelah antar sekolah Naira aku belanja ke pasar sambil bawa catatan mantra....eh salaah maksudnya catatan bahan belanjaan hihihihi. Aktivitas masih seperti biasanya, mengurus berbagai kerjaan yang lain. Setelah itu baru mempersiapkan bumbu-bumbu yang akan dipakai untuk keesokan harinya. Bumbu untuk ayam bakar, opor tahu tempe dan juga bumbu sambel goreng segera disiapkan. Thanks to my blender yang sudah membuat segalanya menjadi lebih mudah dan cepat hahahaha. Kering kentang dibuat sehari sebelum hari H dan disimpan di wadah kedap udara agar tetap renyah. Kentang untuk sambal goreng juga disiapkan sehari sebelumnya, pada saat hari H tinggal mencampur dengan bumbu dan memberi santan. Telur rebus juga sudah disiapkan sehari sebelumnya. Semua bumbu dan bahan dimasukkan ke dalam kulkas hingga siap diolah keesokan harinya. Tampah dan segala pernak perniknya juga ikut disiapkan. Sebenarnya untuk perkedel kentang juga bisa disiapkan sehari sebelumnya sehingga pada saat hari H tinggal goreng aja. Tapi karena kentangnya kurang, jadinya aku bikin dadakan.
And the day...subuh sudah siapin beras yang akan dipakai. Kelapa juga sudah siap dibuat santan. Saat memasak nasi bisa juga disambi mempersiapkan yang lain, misalnya membuat mie goreng, menggoreng kentang untuk perkedel atau merebus sayur untuk urap-urap. Setelah nasi, mie goreng dan urap-urap selesai, baru mengolah ayam bakar dan sambel goreng kentang serta opor tahu tempe. Fiuuuh....kompornya berasa kurang ya >.< Hiasan-hiasan tumpeng juga ikut dipersiapkan di sela-sela masak. Jangan lupa rendam di dalam air es agar bisa merekah cantik. Last minute...hampir kelupaan membuat telur puyuh bumbu kecap.
Eh ya kenapa aku pakai telur puyuh dan bukan telur rebus biasa, karena kebetulan hari Minggu kemarin dapat kiriman telur puyuh mentah dari seorang teman. Jumlahnya lumayan banyak juga, jadi diolah aja untuk pelengkap tumpeng ini. So...just enjoy the picts yaa..
Nyetak tumpengnya belum rapi sama sekali hehehehe
Ayam bakar. Sengaja gak dibuat ingkung, karena tampahnya kecil ^^
Sambel goreng yang gak pakai hati ampela...hadeeuh, lupa beli >.<
Lauk favoritku...perkedel kentang
Dadar rawis dan telur puyuh bumbu kecap (foto sekali jepret dan ternyata bluur sodara...sodara..hadeuuh).
Favoritku juga...urap-urap
Kering tempe
Mie goreng
Opor tahu tempe
Untuk pelengkapnya, aku sesuaikan dengan selera keluargaku. Jadinya terkesan suka-suka aja ya lauknya hihihihi. Menatanya juga belum ngerti tata caranya, jadi masih terlihat asal taruh aja. Next time Insya Allah belajar lagi yaaa...
Pernak pernik tumpeng yang seadanya bukan karena ingin dekor yang minimalis, tapi memang akunya yang belum bisa bikinnya ^_^. Yang ada cuma memakai wortel, timun, cabe merah dan kulit tomat. Sekali lagi harap dimaklumi sodara..sodara.
Persiapan tampah. Maaf tidak semua bisa terdokumentasi, saking ribetnya jadi lupa dengan acara jepret-jepret.
Alhamdulillah....selesai big project bulan ini. Masih harus belajar dan berlatih lagi agar hasilnya bisa lebih bagus. Special tumpeng ini kubuat untuk Milad suamiku. Barakallahu Ayah....semoga selalu bisa jadi pemimpin keluarga yang terbaik, diberikan kesehatan, kebahagiaan dan tercapai segala asa. Aamiin.
Kebetulan juga Milad suamiku bertepatan dengan hari jadi pernikahan kami (ehm...). Hanya berharap semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan serta kemudahan agar bisa mencapai keluarga Samawa. Aamiin.
Tidak ada acara special, hanya makan bersama keluarga saja. Itupun sebelum tumpengnya jadi kita udah makan duluan karena gak tahan dengan aroma masakan yang sedap hahahaha. Selebihnya nasi tumpengnya dikirim ke rumah mama dan dimasukkan ke dalam kotak :)
Tidak ada acara special, hanya makan bersama keluarga saja. Itupun sebelum tumpengnya jadi kita udah makan duluan karena gak tahan dengan aroma masakan yang sedap hahahaha. Selebihnya nasi tumpengnya dikirim ke rumah mama dan dimasukkan ke dalam kotak :)
0 Response to "MY FIRST TUMPENG"
Post a Comment